Savernapu.com - Hallo sahabat semua, Kali ini saya semangat untuk posting artikel lagi, memang tidak ada habisnya kalau ngomongin analisa dunia trading.
Baik Analisa Teknikal ataupun Analisa Fundamental dan yang sekarang saya jelaskan merupakan Analisa Teknikal nya dulu, untuk Fundamental mungkin lain waktu.Langsung saja di sini saya akan menjelaskan apa itu Support dan Resistence.
Berikut penjelasannya :
Support adalah tingkat harga di mana seakan-akan tingkat harga ini menjaga supaya
harga tidak jatuh lebih dalam. Saat menyentuh support ini harga seperti "membal"
atau Kembali.
Sedangkan Resistence adalah kebalikan dari Support.Resisten adalah level di mana
aksi jual cukup besar sehingga menghambat harga bergerak naik lagi.
Untuk memudahkan, Anda dapat menganggap resistence seperti langit-langit ruangan.Sedangkan support adalah lantairuangan. support dan resintance menjadi semacam pembatasan bagi pergerakan harga.
Biasanya support dan resistance terbentuk dari harga terendah dan tertinggi harga sebelumnya. Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat gambar di bawah ini :
Support dan Resistance tidak melulu harus berupa garis mendatar. Bisa juga berupa garis miring seperti tren line. Di dalam contoh di atas ,tren line berperan seperti level support (lihat dua lingkaran bawah). Perubahan tren ditunjukkkan oleh harga yang menembus tren line. Kemudian tren line menjadi level resistence (ditunjukkan di lingkaran atas).
Support dan resistence sangat penting terutama untuk menentukan titik trake profit dan stop loss. Support dan Resistence adalah level-level kritis yang merupakan level psikologis para pelaku pasar dalam mengambil keputusan untuk membeli ataupun menjual instrumen finansial mereka.
Di bursa saham, kita sering melihat bahwa angka-angka tertentu bisa menjadi level psikologis bagi trader saham. Biasanya angka-angka ini adalah angka-angka bulat, Seperti contohnya di IHSG yaitu 1000,2000,3000,4000,5000. Secara psikologis kita cenderung melihat angka bulat seperti itu sebagai "penting" karena itu angka-angka bulat tersebut bisa menjadi support dan resistance.
SIFAT-SIFAT PENTING SUPPORT DAN RESISTENCE
1.Support dan resistence bukan angka fix
Perlu diperhatikan bahwa level support dan resistence ini tidaklah fix. Dalam arti, misalnya level support berada di angka A, tidak berarti level support harus di A, mestinya turun. Memang turun tapi sedikit terus mental lagi.
Sebaiknya, Anda disarankan menganggap support dan resistence sebagai sebuah area, Seperti gambar di bawah ini :
2. Harga cenderung menguji level support dan resistence
Harga cenderung menguji baik itu level support atau Resistence, Berusaha untuk menembusnya, jika gagal, harga akan berbalik kembali.
Karena sifat ini, banyak trader yang berusaha menggunakan strategi trading sbb :
1.BUY ON SUPPORT.
Beli bila harga mendekati support.
2.SELL ON RESISTENCE.
Jual bila harga mendekati resistence. |
3.Setelah menembus level support atau resistence,harga cenderung bergerek melanjutkan pergerakannya
Jika harga menembus support ke bawah (BREAKDOWN), Maka harga cenderung turun ke bawah sampai menemukan titik support baru.
Pada garis di bagian tengah diatas, terbentuk resistence, namun setelah resistence tembus, garis tersebut kemudian berubah menjadi level support, jika tembus, garis tersebut akan menjadi level resistence yang baru.
Peristiwa tertembusnya level support dan resistence ini bisa menjadi strategi
trading :
1.BUY ON BREAK OUT. Beli bila harga menembus resistence ke atas.
2.SELL ON BREAKDOWN. Jual bila harga menembus support ke bawah. |
4.Hati-hati, ada false breakout dan false breakdown
Sering kali anda akan melihat level support atau resistence tertembus, tetapi ternyata pasar hanya mengujinya. Kemudian harga kembali ke posisi semula.Kejadian ini dinamakan FALSEBREAKOUT dan FALSEBREAKDOWN. Kita harus berhati-hati dengan false breakout dan false breakdown ini karena bisa membuat kita salah mengambil keputusan di dalam trading.
Contohnya dapat dilihat di gambar berikut.
Pada gambar di atas, harga menembus support ke bawah,tapi kemudian dengan cepat ditutup diatas level support. Jika saat menembus ke bawah, dan terburu-buru menjual,
maka anda akan Melongo.
Strateginya adalah menunggu konfirmasi penutupan satu candle tersebut. Dengan demikian kita tidak terjebak pada keputusan yang terburu-buru.
Kejadian lain saat terjadi false breakdown adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini . Awalnya harga turun menembus support dan ditutup tetap di bawah level support tersebut.Tapi kemudian harga bergerak naik dengan mantap kembali ke atas level support tersebut.
Saat terjadi kejadian seperti ini, bila anda menjual dengan harapan harga terus turun, kemudian akan terkecoh.Tidak ada jalan lain dalam situasi seperti ini, kecuali menutup posisi jual tersebut.
Gabungkan analisis breakdown atau brekout dengan analisis Volume. Bila terjadi
hal berikut :
1.BREAKOUT dengan Volume besar. Biasanya harga cenderung lanjut ke atas.
2.BREAKDOWN dengan Volume besar.
Biasanya harga cenderung lanjut ke bawah.
|
5.Level support atau resistence yang semakin sering diuji,akan semakin penting
Seringkali harga menguji level support atau resistence sampai berkali-kali, namun masih tetap belum tertembus. Seperti berkali-kali, namun masih tetap belum tertembus. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini.Harga menguji level Resistence
sampai 3 kali, baru yang keempat kalinya berhasil.
Semakin sering diuji menjadikan suatu level support atau resistence semakin penting, Artinya kita harus bersiap siap , jika level support atau resistence itu tertembus, efeknya pada harga akan semakin kuat. Pada gambar terlihat, setelah level resistence tertembus, harga melaju kencang tanpa mampir kembali ke level tersebut.
Harga yang menguji level support atau resistence berkali-kali biasanya membentuk pola khusus seperti price Channel, segitiga, atau pola lainnya,
Mungkin sampai di sini untuk penjelasan saya soal Support dan resistence semoga bisa bermanfaat bagi semuanya.
Salam sukses :)
menarik untuk dibaca, serta dapat membantu menambah pengetahuan.
ReplyDeletelihat artikel serupa dengan mengunjungi :
Rumah Pena | Graha Pena Gunadarma